Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Jumlah Akseptor KB Kabupaten Tulungagung Lampaui Target

Kamis, 15 Desember 2011 | 04.48.00 | 0 komentar

Tulungagung - Jumlah akseptor Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Tulungagung selama kurun tahun 2011 melampaui target yang ditetapkan, yaitu mencapai 106 persen.

Menurut Kepala Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tulungagung, Harniati, Rabu, sebelumnya telah ditetapkan target pencapaian akseptor KB baru sebanyak 34.645 orang, namun sampai bulan November 2011 angka aseptor KB mencapai 36.786 orang.

"Dari target yang ditetapkan hingga pencapaian bulan November 2011 ada kenaikan sebesar 2.141 orang, atau enam persen dari target. Sehingga secara keseluruhan target yang kami tetapkan sudah terlampaui," terangnya.

Angka pencapaian ini juga mengalami kenaikan sekitar tujuh persen, jika dibanding dengan angka aseptor baru pada tahun 2010. Hal ini semakin menggembirakan, sebab kesadaran warga untuk ber-KB dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan.

"Dari tahun ke tahun jumlah aseptor baru KB yang kami layani terus bertambah, dan datang minta layanan KB atas kesadaran sendiri. Ini bagus buat program KB ke depan, terutama dalam pengendalian laju pertumbuhan penduduk," ucapnya.

Namun, masih menurut Harniati, ada dua jenis kontrasepsi yang ternyata masih dibawah target yang ditetapkan, yaitu kontrasepsi IUD. Dari angka 3 ribu yang ditargetkan, ternyata hanya tercapai 2.673 akseptor baru.

Padahal, kontrasepsi jenis ini dianggap paling bagus dibanding alat kontrasepsi lain. Minimnya peminat kontrasepsi IUD menurut Harniati, kebanyakan masyarakat masih merasa takut, karena IUD ditanam di dalam rahim.

"Karena IUD penggunaannya harus ditanam di dalam rahim, kebanyakan masyarakat takut menggunakannya. Padahal menurut kami, kontrasepi IUD paling bagus untuk mencegah kehamilan," tambahnya.

Sedangkan kontrasepsi jenis vasektomi dan tubektomi yang selama ditakuti, justru melampaui target yang ditetapkan. Vasektomi yang ditargetkan 50 orang ternyata diikuti 74 orang, sementara tubektomi dari 300 yang ditargetkan tercapai 336 orang.

Masih rendahnya kaum laki-laki mengikuti KB dengan vasektomi, tidak lepas dari ketakutan bahwa KB jenis ini bisa mengganggu kejantanan pria, bahkan impotensi.

"Ketakutan kaum laki-laki untuk melakukan vasektomi, akan mengurangi gairah seksual yang menurunkan kualitas hubungan suami istri, hingga impotensi. Padahal, selama ini ketakutan tersebut tidak pernah terbukti," katanya.

Secara umum, kenaiakn tertinggi aseptor KB tahun ini, adalah pengguna kondom yang mencapai 274 persen atau 2.469, disusul pil yang mencapai 131 persen atau 5.496 orang, implan mencapai 120 persen atau 3.058 orang dan suntik yang mencapai 100,5 persen atau 2.673 orang. (Destyan)

Sumber: antarajatim.com | 14 Des 2011

Posting Komentar