Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Dosen Muda Ansor Deklarasikan “Piagam Tulungagung”

Rabu, 05 April 2017 | 01.33.00 | 2 komentar

Tulungagung — Setelah berjibaku dalam medan pelatihan selama empat hari, para Dosen Muda peserta Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Dosen Muda Gerakan Pemuda Ansor menelorkan “Piagam Tulungagung”. Piagam ini ditetapkan menjelang penutupan pelatihan.

Latar belakang munculnya “Piagam Tulungagung” dilandasi keprihatinan betapa NKRI sebagai rumah bersama rakyat Indonesia sedang berada dalam ancaman. Para dosen muda itu menyoroti bahwa terdapat upaya sistematis yang merongrong dan berusaha memecah belah NKRI. Upaya-upaya itu dilatarbelakangi politik sektarian berbasis perbedaan suku, ras, agama, dan golongan. Dampaknya, benih-benih disintegrasi mulai muncul di mana-mana.

Lebih lanjut, para dosen muda itu berpandangan bahwa perbedaan adalah sebuah fakta yang tak mungkin dihilangkan. Karena sejatinya perbedaan adalah rahmat. Perbedaan bukanlah laknat. Tinggal bagaimana segenap komponen bangsa dengan beragam perbedaan itu mampu merawat persatuan dan kesatuan. Sehingga, NKRI sebagai rumah bersama rakyat Indonesia masih tetap utuh dan dapat mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam “Piagam Tulungagung” itu, Dosen Muda GP Ansor menyampaikan sikap:

  1. Bangsa Indonesia harus terus merawat, memupuk dan menumbuh-kembangkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan adalah rahmat dan merupakan modal sosial yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.
  2. Mengajak segenap komponen bangsa untuk terus berperan aktif dalam mengkampanyekan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam setiap lini kehidupan.
  3. Melawan radikalisme yang mulai berkembang di berbagai lapisan masyarakat dan membahayakan bagi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  4. Menjadikan kampus/perguruan tinggi sebagai basis perjuangan dalam upaya melawan berkembangnya radikalisme.
  5. Mendorong pemerintah untuk menindak tegas kelompok/golongan yang melakukan gerakan merongrong kedaulatan dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Adung Abdul Rochman, Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor menyampaikan apresiasi terhadap ditelorkannya “Piagam Tulungagung”. “Kami menyampaikan penghargaan terhadap para Dosen Muda yang telah menelorkan “Piagam Tulungagung”, ini merupakan upaya tepat dan langkah awal melawan radikalisme yang berkembang di perguruan tinggi”, tegas Sekjen PP GP Ansor asal Jombang tersebut.

Lebih lanjut dikatakan Adung, komitmen para civitas akademika sangat penting dalam melawan infiltrasi gerakan radikal yang hari-hari ini mengalami eskalasi di berbagai tempat. “Kampus harus menjadi pusat moderasi bagi tumbuhnya Islam yang terbuka, damai dan toleran” kata Adung Abdul Rochman

Sebagaimana diketahui, 148 Dosen Muda GP Ansor mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Dosen Muda tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat GP Ansor. Pelatihan ini dilaksanakan di Kampus IAIN Tulungagung dibuka pada Kamis, 30 Maret 2017 dan ditutup pada Ahad, 2 April 2017. (Ruchman Basori)
Rabu, 05 April 2017 | 2 komentar

Buru Peredaran Narkoba, BNN Satroni Kos-kosan di Tulungagung

Rabu, 30 Maret 2016 | 02.22.00 | 3 komentar

Tulungagung - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tulungagung menyatroni rumah kos yang dihuni para pemandu lagu yang bekerja di tempat karaoke. Guna memastikan tidak ada penghuni kos yang menyalahgunakan narkoba, petugas juga melakukan tes urine terhadap puluhan penghuni kos.

Sebanyak tiga rumah kos di Kelurahan Kutoanyar, Kelurahan Kepatihan, dan Kelurahan Jepun yang menjadi sasaran razia petugas.

“Kami geledah setiap kamar,“ ujar Kasi Pemberantasan BNN Tulungagung, Kompol Edi Herwiyanto kepada wartawan, Selasa (29/3/2016).

Rumah kos dengan puluhan kamar itu menerima penghuni tanpa memandang jenis kelamin. Beberapa petugas terpaksa menggedor pintu dan memaksa penghuni kamar untuk segera keluar. Sebagian besar para penghuni kos dalam kondisi tertidur. Maklum, mereka merupakan para pekerja malam.

Petugas BNN dan aparat kepolisian tidak hanya menyisir kamar. Kendaraan penghuni kos, baik roda empat maupun roda dua juga tidak luput dari pemeriksaan. Dalam penggeledahan itu, petugas juga mendapati pasangan mesum yang langsung digelandang ke kantor polisi.

“Setelah dipastikan di dalam kamar tidak ditemukan narkoba, kami langsung mengambil sampel urine penghuni kamar,“ terang Edi.

Hasil rapid tes dipastikan tidak ada penghuni kos yang positif menggunakan narkoba. Sementara, terkait pasangan mesum asal Kecamatan Kedungwaru, petugas hanya melakukan pendataan sebelum mengizinkan keduanya pulang.

Edi menegaskan, pihaknya akan terus menggencarkan razia mengingat maraknya kasus narkoba di wilayah Kabupaten Tulungagung. “Intinya pemberantasan narkoba akan terus kami lakukan,“ ujarnya.

Sementara, salah seorang penghuni kos mengeluhkan razia yang digelar petugas. Selain mengganggu kenyamanan beristirahat, razia itu juga menguatkan pandangan negatif kepada para pemandu lagu.

“Padahal pemandu lagu merupakan profesi dan tidak semuanya bisa disamaratakan berperilaku negatif,“ keluhnya. (okezone.com)
Rabu, 30 Maret 2016 | 3 komentar

Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2016

Jakarta - Pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) telah resmi dibuka oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit. PD-Pontren) Kementerian Agama RI. Untuk masa pendaftaran dimulai pada tanggal 29 Maret - 22 April 2016, verifikasi data tanggal 23 - 26 April 2016, pengumuman peserta lolos verifikasi data tanggal 27 April 2016, pengumuman lokasi tes ujian peserta tanggal 29 April 2016, pelaksanaan test PBSB Online (CBT) tanggal 3 - 15 Mei 2016, dan pengumuman kelulusan tanggal 26 Mei 2016.

Adapun informasi lengkap terdapat di: http://pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id. Dalam informasi tersebut memuat syarat dan ketentuan, program studi yang ditawarkan, seleksi administrasi, alur registrasi, jadual pendaftaran, dan informasi PBSB secara umum.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, PBSB yang sudah berlangsung sejak 10 tahun lalu pendaftarannya dibuka Maret. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Mohsen menegaskan bahwa program ini akan terus dilaksanakan karena selalu mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.

"PBSB akan tetap dilanjutkan tapi dengan format dan sistem yang berbeda. Jika tahun-tahun sebelumnya jurusan yang disediakan adalah umum dan keagamaan, untuk tahun ini program PBSB dikhususkan untuk jurusan umum, sedangkan jurusan keagamaan (tafaqquh fiddin) akan dibuat dengan format yang berbeda," lanjutnya.

Perbedaan lainnya menurut Mohsen adalah sistem pendaftaran dan ujiannya yang memakai sistem online. "Meskipun pendaftarannya online, tapi berkas pendaftar tetap harus dikirim ke Kantor Kementerian Agama Propinsi setempat sebagai acuan untuk memverifikasi data peserta calon peserta seleksi PBSB," terangnya.

Untuk ujian juga akan dilakukan melalui sistem CBT (Computer-Based Test). "Untuk pelaksanaan ujian online ini panitia baru membuat ancang-ancang untuk melaksanakan test berbasis zona, yaitu Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Tapi tidak menutup kemungkinan pelaksanaan ujian akan dilaksanakan di banyak propinsi jika Kanwil Kementerian Agama Propinsi bisa menyediakan komputer dengan jaringan internetnya," terang Doktor yang pernah nyantri di Pesantren Al Khairat Palu ini. (Fathoni Ahmad/dod/kemenag.go.id)
| 0 komentar

Iklan

Terkini

Pendidikan