Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

Pasien DBD di Tulungagung Diprediksi Meningkat

Sabtu, 06 Februari 2016 | 00.13.00 | 0 komentar

Tulungagung – Wabah demam berdarah dengeue (DBD) di Kabupaten Tulungagung, pada periode l Januari hingga awal Februari 2016, telah merenggut tiga orang. Hingga kini, jumlah penderita DBD sudah mencapai 27 jiwa . Jumlah tersebut, diperdiksei akan melampaui data bulan Januari sebanyak 74 kasus.

“Data ini, berdasarkan laporan dari sejumlah rumah sakit negeri dan swasta di Tulungagung, “ ujar Kepala Seksi (Kasi) Pengendali Penyakit menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka kepada wartawan.

Sebagian besar pasisen DBD di wilayah Tulungagung didominasi oleh anak-anak dan remaja berusia di bawah 20 tahun.

Eka mengimbau masyarakat di wilayanya untuk tidak terlalu bergantung pada fogging atau membasmi nyamuk melalui metode pengasapan. Sebab, cara tersebut hanya membunuh nyamuk aedes aegypti betina.

Ia menyarankan, masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih, termasuk menyingkirkan sarang nyamuk. Karena berdasarkan data yang dihimpun, ada 75 desa di Kabupaten Tulungagung telah menjadi endemis DBDdan Kawasan sudah tersebar ke 19 kecamatan.

“Dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) efektif dilakukan secara kolektif. Yakni membersihkan lingkungan dengan kerja bakti,“ lanjut Eka.(fzy/okezone.com)
Sabtu, 06 Februari 2016 | 0 komentar

75 Desa di Tulungagung Endemik Demam Berdarah

Jumat, 15 Januari 2016 | 18.37.00 | 1 komentar

Tulungagung - Sebanyak 75 dari total 271 desa/kelurahan se-Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diidentifikasi sebagai kawasan endemik demam berdarah, mengacu selalu ditemukannya kasus DB di daerah yang sama selama tiga tahun berturut-turut.

"Satu lingkungan dinyatakan sebagai kawasan endemik (wabah penyakit tertentu) jika dalam kurun tiga tahun berturut ditemukan kasus serupa. Data kasus DB ini yang selalu kami temukan di 75 desa di Tulungagung sejak 2013-2015," kata Kasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Tulungagung, Didik Eka di Tulungagung, Jumat.

Ia tidak merinci satu per satu desa mana saja yang menjadi langganan wabah DB.

Didik hanya mengisyaratkan kawasan endemik DB tersebar di semua kecamatan di Tulungagung yang berjumlah 19 wilayah administratif.

Wabah DB terutama menonjol di area pemukiman yang banyak terdapat genangan air, seperti Tulungagung, Gondang, Kalidawir, Bandung, Campurdarat, Ngunut, Rejotangan, Ngantru serta Karangrejo.

"Daerah dataran dan area yang banyak terdapat tempat genangan air biasanya berisiko tinggi menjadi kawasan endemik DB," kata Kabid P2PL Dinkes Tulungagung Triswati Sasmito menjelaskan.

Mengantisipasi ledakan kasus DB sebagaimana tahun lalu (2015), baik Didik maupun Triswati mengisyaratkan dinkes aktif mengampanyekan gerakan PSN atau pemberantasan sarang nyamuk, jauh hari sebelum musim hujan tiba.

Masalahnya, kata Didik, membangun kesadaran yang bersifat preventif atau pencegahan memanglah tidak mudah.

"Sosialisasi terus kami lakukan. Selain PSN, saat ini dinkes bersama jajaran puskesmas juga aktif melakukan tindakan pengasapan untuk memberantas nyamuk aedes aegypti, nyamuk pembawa virus demam berdarah itu," ujarnya.

Selain 75 desa yang diidentifikasi sebagai kawasan endemik DB, dinkes sebenarnya juga mencatat sebanyak 136 desa/kelurahan lain yang sempat ditemukan kasus demam berdarah pada kurun 2014/2015.

Namun karena temuan bersifat sporadis dan tidak konsisten selama tiga tahun terakhir, desa/kelurahan itu tidak masuk daftar identifikasi kawasan endemik yang mendapat perhatian lebih dari dinas kesehatan.

"Hanya 60 desa/kelurahan yang dinyatakan `bersih` dari wabah DB selama kurun tiga tahun terakhir," ujarnya.

Selama periode 2015, lanjut Didik, ledakan kasus DB di Tulungagung tergolong besar.

Berdasar data masuk yang direkap dinas kesehatan dari 19 puskesmas, rumah sakit/klinik swasta dan RSUD dr Iskak, terhitung mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2015 tercatat jumlah DB mencapai 929 kasus, beberapa di antaranya meninggal.

"Ledakan kasus tahun lalu terkait dengan siklus lima tahunan dimana pada 2005 kasus DB tinggi. Sempat turun pada periode 2006-2009, terjadi ledakan lagi pada 2010 dan tahun lalu terulang lagi dengan volume cukup fantastis," kata Didik. (antarajatim.com)
Jumat, 15 Januari 2016 | 1 komentar

Belasan PNS Tulungagung Positif Tertular HIV/AIDS

Rabu, 02 Desember 2015 | 10.45.00 | 1 komentar

Tulungagung - Belasan pegawai negeri sipil di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dipastikan tertular virus HIV/AIDS akibat perilaku seks bebas maupun hubungan perselingkuhan dengan sesama PNS maupun pasangan lain di luar nikah.

"Data yang berhasil kami identifikasi sejak 2006 hingga sekarang, tercatat ada 18 dari total 1.244 ODHA (orang dengan HIV/AIDS) yang telah memeriksakan diri," ujar Pengelola Program Komisi Perlindungan AIDS Kabupaten Tulungagung, Ifada, usai aksi pembagian kondom gratis di Terminal Gayatri, Tulungagung, Selasa.

Semakin banyaknya PNS yang tertular virus HIV/AIDS tersebut menjadi perhatian khusus KPA Tulungagung.

Apalagi, lanjut Ifada, dari 18 PNS yang telah teridentifikasi berstatus ODHA itu, mayoritas berlatar belakang guru.

Ifada tidak menyebut spesifik jumlah kasus ODHA berlatar belakang PNS dalam setahun terakhir, namun ia memastikan beberapa temuan kasus HIV/AIDS terakhir juga berlatar belakang guru.

Kendati tidak serta-merta memastikan penyebab penularan akibat perilaku seks bebas, Ifada menyatakan hampir semua temuan kasus HIV/AIDS, terutama di kalangan PNS atau guru, adalah akibat transmisi seksual dengan pasangan di luar nikah.

Pernyataan Ifada merujuk pada kasus-kasus perselingkuhan antara sesama PNS ataupun dengan pasangan non-PNS sehingga mereka menjadi rentan tertular HIV/AIDS.

"Memang ada yang masuk kelompok risiko tinggi karena perilaku seks bebas dengan berganti-ganti pasangan, namun sebagian lain karena hubungan dengan pasangan di luar nikah yang menjadi teman kencannya (selingkuh)," ungkap Ifada.

Menurut data KPA, jumlah temuan kasus HIV/AIDS di Tulungagung sejak lembaga penanggulangan AIDS terbentuk pada 2006 hingga saat ini tercatat sebanyak 1.244 kasus.

Tenaga nonprofesional atau karyawan mendominasi sebaran kasus HIV/AIDS dengan jumlah mencapai 328 ODHA, disusul kelompok ibu rumah tangga sebanyak 270 ODHA, kalangan pekerja seks sebanyak 210 ODHA, TKI/TKW sebanyak 108 ODHA, wiraswasta sebanyak 82 ODHA, sopir sebanyak 39 ODHA, dan anak-anak di bawah 10 tahun sebanyak 26 ODHA.

Kalangan PNS sendiri menempati urutan 10 besar dari total 15 kategori yang dikelompokkan KPA Tulungagung berdasar latar belakang pekerjaan.

Wakil Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo mengaku prihatin atas besarnya angka kasus HIV/AIDS di Tulungagung.

Ia bahkan menyatakan Tulungagung saat ini berstatus siaga HIV/AIDS sehingga perlu penanganan menyeluruh, baik dari tingkat KPA, dinas kesehatan, maupun kalangan komunitas sebaya ODHA.

"Pemerintah Kabupaten Tulungagung memiliki komitmen untuk mendukung upaya penanggulangan HIV/AIDS secara menyeluruh karena saat ini jumlah ODHA Tulungagung menempati urutan kelima terbesar di Jatim," ujarnya.

Secara khusus, Maryoto mengimbau pada masyarakat Tulungagung, terutama kelompok berisiko tinggi, untuk membuka diri dan proaktif memeriksakan diri ke klinik-klinik VCT yang ada di RSUD dr Iskak, maupun 12 puskesmas tingkat kecamatan yang telah dilengkapi prasarana serta laboratorium pemeriksaan HIV/AIDS atau VCT. (Ant)
Rabu, 02 Desember 2015 | 1 komentar

Disnak Tulungagung Temukan Penyakit Mata dan Skabies

Selasa, 16 September 2014 | 01.35.00 | 1 komentar

Tulungagung - Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menemukan gejala penyakit mata dan skabies pada sejumlah ternak sapi dan kambing saat melakukan pemantauan hewan kurban di dua pasar hewan setempat, dua pekan terakhir.

"Tidak banyak, tapi memang ada sebagian yang setelah kami periksa, kambing atau sapi itu menderita skabies atau 'belekan' (penyakit mata)," ungkap Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Mulyanto, Senin. Read More
Sumber: antarajatim.com | 15 Sept 2014
Selasa, 16 September 2014 | 1 komentar

BPBD Tulungagung Bagikan 200 Ribu Masker

Minggu, 16 Februari 2014 | 21.46.00 | 2 komentar

Tulungagung: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tulungagung, Jawa Timur, membagikan masker sebanyak 200.000 buah kepada warganya secara gratis. Pemberian masker ini dimaksutkan agar warga Tulungagung tidak terkena penyakit ispa.

"Debu erupsi Gunung Kelud merupakan debu yang sangat berbahaya jika terhidup oleh kita. Konon debu itu berbahan kaca yang ujungnya runcing. Jika terhirup bisa mengakibatkan ispa dan membuat paru-paru sakit," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (KP) BPBD Pemkab Tulungagung Jito Prayogo, Sabtu (15/2). Read More


Sumber: Metrotvnews.com | Sabtu, 15 February 2014
Minggu, 16 Februari 2014 | 2 komentar

Iklan

Terkini

Pendidikan